Bangkinang Riverside dan Menara Islamic Centre Juga Prioritas Bupati Kampar 

Bangkinang Riverside dan Menara Islamic Centre Juga Prioritas Bupati Kampar 

RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG KOTA - Selain pembangunan jalan di pedesaan dan jembatan, Bupati Kampar Azis Zaenal saat memaparkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Kampar Tahun 2019 juga menjelaskan tentang skala prioritas pembangunan lainnya, yakni Bangkinang Riverside yang dulu dikenal dengan Water From City.

Nama ini berubah namun karena setelah dibahas namanya kurang sesuai, karena Kampar berada di tepian sungai bukan lautan dan kita sepakat diganti menjadi Bangkinang Riverside (Kota Bangkinang di Pinggir Sungai).

“Ini untuk sementara, dan juga merupakan prioritas agar ibukota kita ini tidak kalah dengan ibukota daerah lainnya yang ada di Provinsi Riau ini,” lanjut Azis.


Bupati Kampar mengatakan bahwa tahun ini sudah dianggarkan 4 miliar rupiah pada APBD tahun 2018 dan pada APBD Perubahan 2018 ditambah sebesar 7 miliar dengan ganti rugi sebesar 11 miliar rupiah dan sepanjang kota Bangkinang.

Pembangunan skala prioritas lainnya adalah Menara Islamic Centre dengan biaya 17 miliar termasuk renovasi masjid Islamic Centre dan jalan dari Sei Jernih menuju Poro yang akan membelah Kabupaten Kampar ini menjadi dua, dan terdapat 117.000 ha lahan tidur yang akan dikembangkan menjadi lahan pertanian.

"Hal karena produksi pertanian kita hanya 35.000 ton saja setahun sedangkan kebutuhan kita 120.000 ton setahun, jadi hasil panen kita hanya bisa menyediakan 30 persen saja kebutuhan pokok rakyat Kabupaten Kampar, tidak ada jalan lain karena kita perlu eksentifikasi disamping intensifikasi, peningkatan hasil pertanian ditambah luasnya lahan pertanian, untuk itulah kami akan membuka jalan dari poro menuju 5 kecamatan sekaligus,” ujar Azis Zaenal.

Dikatakan Bupati Kampar, untuk pembangunan jalan poro ini masyarakat tidak meminta ganti rugi sepersen pun dan ini hasil kerja Tim yang sangat luar biasa, camat, kades, ninik mamak yang luar biasa dalam membangun daerah dengan mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga masyarakat mengerti.

“Dengan lahan tidur sekarang dengan harga 10.000 rupiah permeter, jika kita buat jalan selebar 17 meter dan sepanjang 30 kilo tentu saja harganya akan naik menjadi 100 ribu hingga 150 ribu rupiah permeternya, inilah cara-cara kita untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan peningkatan hasil produksi pangan Kabupaten Kampar, tahun ini pada APBD P sudah kita masukkan anggaran sebesar 3,5 Miliar untuk membuat badan jalan,” kata Azis.

Selanjutnya dari 23 jembatan gantung yang direncanakan semula 7 sudah dibangun, sisa 16 dan ini dulunya akan dibantu oleh dana APBD Provinsi sebanyak 10 jembatan, namun karena APBD provinsi mengalami pengurang maka tahun ini hanya satu yang bisa kita bangun yakni jembatan di tanjung berulak dengan APBD Kabupaten Kampar.

Bupati Kampar mengharapkan Gubernur Riau yang nanti akan dilantik nantinya bisa bekerjasama dan membantu kita melanjutkan rencana pembangunan dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau sehingga 16 jembatan yang sudah direncanakan dapat terleasisasi pembangunannya.

Bupati juga memaparkan pembangunan gedung 9 lantai guna perkantoran yang nantinya dibangun memakai anggaran multi years yang masuk dalam skala prioritas pembangunan.

"Hal itu juga jika disepakati bersama karena di Kampar ini belum ada gedung yang tinggi dan kita ingin bahwa Kampar ini juga mampu membangunnya dan sejajar dengan daerah lain. Kita mengharapkan dengan membangun skala prioritas dan strategis ini, kehidupan masyarakat akan mampu menjadi lebih baik,” harap Azis.

Di sektor Kesehatan, Bupati Kampar menyampaikan rencana pembangunan RSUD tipe C di Kabupaten Kampar dengan menggandeng Bank Riau Kepri dan investor lainnya dengan sistem Saham. 

"Sebentar RSUD kita akan naik  naik kelas, dari tipe C menjadi tipe B, dengan demikian RSUD tipe C kita tidak ada, dan kalau kita tidak segera membangun RUSD tipe C, pasien-pasien yang menengah kebawah akan berobat ke RUSD tipe C ke pelalawan atau ke Pekanbaru," beber bupati.

“Untuk itu kami dari Tim Pemerintah Daerah sudah melakukan inisiatif, dan kita sudah mengadakan rapat untuk membangun Rumah Sakit Ibnu Sina yang belum terbangun akan kita jadikan Rumah Sakit Tipe C termasuk dengan Bank Riau Kepri dengan sistem Saham," lanjut Azis.

Selain itu, bupati juga memaparkan pembangunan prioritas lainnya adalah membantu rehab 1000 unit  rumah masyarakat yang ada di Kabupaten Kampar melalui APBD.

“Kita rencanakan bantuan pembangunan 20 juta perumah dengan total 20 miliar pertahun, namun untuk tahun ini kita perlu hanya 500 rumah dari APBD Kabupaten Kampar karena 500 rumah sudah pakai dana APBN, dan APBD Provinsi membantu 200 rumah, artinya kita sudah menghemat Rp.10 miliar.” jelas Azis Zaenal.

Untuk itu Bupati Kampar meminta arahan, petunjuk, bimbingan dan nasehat kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Kampar agar akselerasi percepatan pembangunan di Kabupaten Kampar.

Reporter: Ari Amrizal